WHISTLEBLOWING SYSTEM

Apakah anda mengetahui ada pelanggaran?

LAPORKAN via WBS!

Artikel

line
  • 2018-05-09 13:42:58
  • administrator

BEPERGIAN NAIK PESAWAT SAAT HAMIL. AMANKAH?

Oleh : dr. Andoharman Damanik, SpOG

Ingin mudik atau traveling naik pesawat tapi sedang mengandung buah hati? Pada umumnya, terbang selagi hamil itu tidak masalah. Namun, untuk menghindari risiko yang dapat membahayakan kehamilan, ada beberapa hal yang wajib diketahui dan dipersiapkan ibu hamil mulai dari sebelum booking tiket hingga saat keberangkatan.

Berikut pertanyaan yang sering ditanyakan ibu hamil ketika berencana untuk naik pesawat: Apakah terbang selagi hamil ada risikonya? Bagaimana cara mencegah risiko tersebut? Kapan saat terbaik untuk terbang dan kapan sebaiknya tidak?  Pada usia kandungan berapa ibu hamil tidak lagi diperbolehkan terbang sesuai ketentuan maskapai?

 

Simak jawabannya di bawah ini agar perjalanan mudik atau liburan anda tetap nyaman.

 

Risiko terbang bagi ibu hamil

Jangankan ibu hamil, penumpang biasa juga cenderung mengalami gangguan ringan dalam penerbangan. Ibu hamil dianggap memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami gangguan ringan hingga risiko yang paling parah..

Gangguan yang paling umum dapat berupa kram dan pembengkakan kaki/mata kaki. Hal ini umumnya terjadi selama penerbangan di atas 3-5 jam. Gangguan yang lebih serius bisa berupa pembekuan darah atau thrombosis vena. Gejala thrombosis pembuluh vena adalah: bagian belakang kaki terutama di bawah lutut mengalami pembengkakan, nyeri dan merah. Penyebab kedua gangguan tersebut adalah kurang lancarnya peredaran darah.

Ada 2 cara mencegah kram hingga thrombosis pembuluh vena:

  1. Kenakan compression stockings (flight socks), yaitu sejenis stocking khusus untuk dipakai selama penerbangan. Kenakan mulai dari bangun pagi sebelum terbang sampai tiba di tujuan.
  2. Tiap satu jam sekali, bangunlah dari kursi dan berjalan-jalan sedikit selama 4-5 menit. Peregangan sederhana mulai dari menggerakkan leher, bahu hingga ujung kaki selama duduk juga dapat mengurangi risiko kram dan tombosis vena.

 

Berikut adalah beberapa kondisi yang berisiko tinggi dan dianjurkan untuk tidak terbang:

  • Incompetence cervix, kondisi dimana leher rahim atau serviks lebih lemah dari biasanya
  • Pernah mengalami perdarahan selama kehamilan
  • Mengalami atau pernah ada riwayat diabetes saat hamil
  • Mengalami atau pernah ada riwayat tekanan darah tinggi
  • Mengalami atau pernah ada riwayat kelainan pada plasenta
  • Pernah mengalami keguguran pada kehamilan sebelumnya
  • Pernah mengalami kehamilan ektopik sebelumnya
  • Pernah melahirkan prematur sebelumnya
  • Kehamilan pertama saat ibu sudah berusia 35 tahun atau lebih

 

Kapan sebaiknya ibu hamil terbang?

Saat terbaik untuk terbang adalah saat usia kehamilan 14 hingga 27 minggu. Pada usia kehamilan 14 minggu, ibu hamil sudah melewati masa-masa mual dan sudah lebih kuat secara fisik. Sebelum usia kandungan mencapai 14 minggu, sebaiknya ibu hamil tidak naik pesawat. Di usia awal kandungan, biasanya ibu hamil masih sering mengalami mual dan pusing, yang bisa menimbulkan gangguan lainnya jika dipaksakan. Selain itu, risiko keguguran juga lebih tinggi di usia awal kehamilan.

Saat usia kehamilan di atas 36 minggu, ibu hamil tidak lagi diperbolehkan untuk bepergian dengan pesawat terbang. Jika yang dikandung adalah kembar, maka batasnya menjadi 32 minggu. Batas usia kandungan tersebut diukur dari tanggal penerbangan pulang.

Adapun menurut American Colage of Obstetrician and Gynecologist (ACOG) menyatakan bahwa perjalanan menggunakan pesawat bagi ibu hamil dapat dikategorikan aman akan tetapi perjalanan yang dilakukan tidak sering selama kehamilan, mempertimbangkan usia kandungan yaitu dibawah usia 36 minggu dan juga tidak memiliki komplikasi saat hamil.

Kebijakan selanjutnya yang diberikan oleh Internasional Air Transports Association (IATA) menyatakan bahwa ibu hamil dapat menggunakan pesawat selama mempertimbangkan riwayat kesehatan dan kehamilan sebelumnya, kemudian yang tidak kalah penting yaitu kehamilan kembar akan berisiko tinggi menggunakan pesawat dan juga mempertimbangkan usia kehamilan. Dengan demikian bagi ibu hamil tanpa komplikasi, kehamilan tunggal (bukan kembar) hingga usia kehamilan 36-38 minggu dengan persyaratan waktu terbang tidak melebihi 4 jam.

Pertimbangan dari kebijakan diatas juga dapat didukung dengan keterangan dari dokter ketika ibu hamil akan check in, pihak dari maskapai akan meminta surat keterangan dari dokter yang dapat mewakili kondisi kesehatan anda dan janin. Beberapa maskapai penerbangan di Indonesia memiliki kebijakan yang berbeda dalam usia kehamilan yang memperbolehkan menggunakan perjalanan pesawat bagi ibu hamil. Meskipun demikian semua maskapai penerbangan melakukan kebijakan yang sama dimana ibu hamil harus mengisi formulir khusus ibu hamil sebelum melakukan perjalanan.

 

Ketentuan maskapai bagi penumpang hamil

Umumnya, saat usia kandungan berada di atas 28 minggu, maskapai akan meminta ibu hamil untuk menandatangani semacam Surat Pembebasan Tanggung Jawab dan menyertakan surat keterangan medis dari dokter kandungan yang menyatakan:

  • Ibu dalam keadaan sehat
  • Kehamilan dalam kondisi normal, tidak terdapat kelainan
  • Jenis kehamilan: tunggal atau kembar
  • Perkiraan tanggal melahirkan

Surat keterangan dokter ini biasanya harus diperoleh seminggu sebelum hari keberangkatan. Ketentuan tiap maskapai bisa berbeda-beda. Penumpang dianjurkan mengecek tiap ketentuan dari maskapai yang bersangkutan.

 

Tips terbang bagi ibu hamil

Berikut adalah tips-tips yang berguna bagi ibu hamil yang akan naik pesawat:

  • Jauh-jauh hari sebelum keberangkatan:
  • Cek info seputar rumah sakit atau pertolongan medis di tempat tujuan anda.
  • Jika bepergian ke luar negeri yang mengharuskan vaksinasi, pastikan vaksinasi tersebut aman untuk ibu hamil.
  • Sebaiknya ada pendamping.
  • Pada hari keberangkatan dan saat penerbangan:
  • Tibalah di bandara jauh lebih awal agar anda lebih santai ketika melalui proses check-in dan security. Terburu-buru di bandara dapat menimbulkan stress dan itu bukan awal yang baik untuk memulai penerbangan.
  • Beritahu petugas di counter check-in bandara tentang keadaan anda agar mereka dapat mempersiapkan kebutuhan anda sebaik mungkin.
  • Pilihlah tempat duduk di dekat gang/aisle agar anda mudah keluar masuk saat ingin stretching atau ke toilet.
  • Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman, sepatu yang nyaman, dan compression stockings.
  • Begitu sampai di pesawat, usahakan untuk ke toilet terlebih dahulu. Ini berguna jika ternyata pesawat delay take off namun penumpang sudah tidak diperbolehkan ke toilet.
  • Kenakan sabuk pengaman tepat di bawah perut dan selalu dipakai saat duduk.
  • Perbanyak minum air dan jus.
  • Hindari minuman yang menyebabkan dehidrasi seperti kopi dan teh, apalagi yang mengandung alkohol.

Selamat menikmati perjalanan anda!!!

Informasi Terbaru